Munculnya
berbagai gaya hidup yang ada diera saat ini menjadikan ketakutan dikalangan
para orang tua. Khususnya orang tua yang memiliki anak dimasa pendidikan.
Anak-anak dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui media elektronik.
Lebih tepatnya melalui ponsel pintar atau smartphone. Berbagai
gaya hidup dibelahan bumi ini dapat dengan mudah didapatkan atau disaksikan.
Anak-anak cenderung ingin meniru gaya hidup kebarat-baratan yang menurut mereka baik padahal hal itu belum tentu baik untuk gaya hidup seusia mereka. Makanya tidak jarang kita temui anak muda meniru gaya hidup yang kebarat-baratan atau gaya hidup korea dan sebagainya.
Anak-anak cenderung ingin meniru gaya hidup kebarat-baratan yang menurut mereka baik padahal hal itu belum tentu baik untuk gaya hidup seusia mereka. Makanya tidak jarang kita temui anak muda meniru gaya hidup yang kebarat-baratan atau gaya hidup korea dan sebagainya.
baca juga artikel menarik: Peran orang tua
Kenyataan hidup yang seperti ini perlu mendapatkan perhatian serius khususnya bagi orang tua yang menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Lagi-lagi peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menghalau budaya yang datang dari belahan bumi lain. Baik itu budaya yang masih bisa ditoleransi oleh budaya yang ada dinegeri ini ataupun budaya yang tidak dapat lagi ditoleransi. Penyebaran budaya negara lain sangat mudah dan cepat diikuti oleh anak-anak karena penyebaran teknologi yang bebas. Di zaman sekarang banyak kita lihat anak-anak banyak yang menggunakan dan memiliki smartphone. Hal ini dapat juga menjadi pemicu tidak terkontrolnya penyebaran budaya barat atau budaya dari bangsa lain.
Kenyataan hidup yang seperti ini perlu mendapatkan perhatian serius khususnya bagi orang tua yang menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Lagi-lagi peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menghalau budaya yang datang dari belahan bumi lain. Baik itu budaya yang masih bisa ditoleransi oleh budaya yang ada dinegeri ini ataupun budaya yang tidak dapat lagi ditoleransi. Penyebaran budaya negara lain sangat mudah dan cepat diikuti oleh anak-anak karena penyebaran teknologi yang bebas. Di zaman sekarang banyak kita lihat anak-anak banyak yang menggunakan dan memiliki smartphone. Hal ini dapat juga menjadi pemicu tidak terkontrolnya penyebaran budaya barat atau budaya dari bangsa lain.
Dalam mewujudkan pendidikan yang baik untuk
anak-anak diperlukan kerjasama antara orang tua dan guru. Orang tua mendidik
anak ketika berada dilingkungan rumah dan guru mendidik anak dilingkungan
sekolah. Guru disekolah mendidik dengan kemampuan yang terbatas dilingkungan
sekolah sedangkan dalam prakteknya anak memiliki waktu lama dengan orang tua.
Teori-teori yang disampaikan guru disekolah perlu diawasi prakteknya oleh orang
tua. Permasalahan anak dirumah perlu disampaikan orang tua kepada guru agar
mudah dalam mendidik anak disekolah.
Pada saat
ini sudah banyak didengar dan disaksikan berbagai macam budaya yang berbahaya
di kehidupan anak yang mana sebagian besar budaya yang disaksikan atau ditirukan
oleh anak-anak pada saat ini lebih banyak mengajarkan kebebasan. Tetapi kebebasan
yang diajarkan kebebasan tanpa aturan atau batasan. Sementara perilaku yang
tidak diikuti oleh aturan yang mengatur dan mengontrol perilaku akan berdampak
negatif bagi yang melakukan dan terkadang ditemukan perilaku kebebasan itu merugikan
orang lain. Perkembangan anak-anak merupakan masa emas dalam proses pendidikan.
Pendidikan dimasa muda akan berbuah dimasa tua. Berbagai bahaya dari budaya
yang datang dari luar negeri sudah cukup memperihatinkan.
Tidak
sedikit ditemukan guru yang bermasalah dengan hukum disebabkan karena
memberikan hukuman yang mengakibatkan cidera. Perlu diketahui tidak mudah bagi
seorang pendidik yang mendidik anak dengan berbagai jenis latarbelakang
kehidupan. Hal inilah perlu menjadi perhatian bagi orang tua yang menginginkan
anaknya mendapatkan pendidikan yang baik. Namun begitu tidak serta merta
penulis membenarkan hukuman yang berlebihan terhadap anak.
baca juga:Pesantren mendukung program Pemerintah
baca juga:Pesantren mendukung program Pemerintah
Setidaknya
orang tua mengerti bahwa tidak semua
masalah yang ditimbulkan anak disekolah disebabkan oleh masalah anak dengan
rekan se-sekolah dan guru. Akan tetapi masalah yang dilakukan anak disekolah dapat
juga disebabkan oleh masalah yang terjadi antara anak dan orang tua ketika dirumah.
Kemarahan anak, rasa kesal, sakit hati dan kebencian anak yang terjadi dirumah
dilampiaskan disekolah sebagai usaha anak untuk mengobati sakit hatinya. Maka
tidak sedikit anak-anak berbuat masalah di lingkungan sekolah.
Namun
kebanyakan dalam hal seperti ini gurulah yang menjadi kesalahan mutlaknya
padahal bila dilihat dari latar belakang permasalahan tidak hanya guru yang
bersalah tetapi orang tua juga menjadi pemicu timbulnya sebuah masalah.
Kolaborasi antara guru dan orang tua akan menjadikan solusi dalam mendidik anak
untuk menjadikan anak yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas tetapi
juga akhlak mulia. Orang tua dapat menanyakan perkembangan anak disekolah
kepada guru sedangkan guru dapat meminta penjelasan kepada orang tua tentang
perilaku anaknya dirumah.
Dengan
demikian mudah-mudahan bisa tercipta pendidikan yang berkualitas tidak hanya
dalam mengentaskan kebodohan tetapi juga menjadi benteng untuk perilaku akhlak
anak bangsa. Orang tua berhak menanyakan mutu pendidikan sekolah yang tercermin
dalam perkembangan anaknya. Sedangkan guru berhak menanyakan kondisi yang
dihadapi orang tua dalam mendidik anaknya diluar sekolah. Tidak hanya dapat
mencukupi kebutuhan materi anak tetapi juga dapat tercukupi kebutuhan
pendidikannya.